Baru-baru ini Google dikabarkan memergoki pengguna akun Google yang menggunakannya untuk aktivitas pelanggaran seks menyimpang yakni pornografi anak-anak. Akun Gmail milik seorang pria tersebut berhasil terlacak oleh pihak Google yang terdaftar baru-baru ini. Dengan berbekal temuan tersebut, Google berhasil menangkap "si predator" anak-anak tersebut ke pihak yang berwajib. Namun di balik itu, timbul kecurigaan dari publik. Apakah Google akan leluasa mengintip tiap email pengguna, alih-alih dengan alasan pengawasan kriminalitas.
Dilansir dari businessinsider, namun merespon anggapan tersebut, Google menegaskan bahwa Google tidak mengintip email Anda untuk kejahatan lain, dan untuk alasan apapun lainnya. Dan jika itu terjadi, Google menggap bahwa aktivitas tersebut disebut illegal.
Google secara aktif menghapus gambar negatif dari semua layanannya-termasuk pencarian di Google Search dan layanan email di Gmail. Tiap ada email atau pencarian mencurigakan, Google segera melaporkannya ke NCMEC (The National Center for Missing & Exploited Children) atau semacam Pusat Yayasan Nasional untuk Anak Hilang & Eksploitasi Anak. Bukti ini secara teratur digunakan untuk melacak aktivitas pelaku, dan bukti untuk menghukum penjahat.
Setiap gambar yang diduga berkategori pelecehan anak diberikan sidik jari digital yang unik yang memungkinkan sistem di Google untuk mengidentifikasi gambar-gambar, termasuk di Gmail. Penting untuk diingat bahwa Google hanya menggunakan teknologi ini untuk mengidentifikasi gambar-gambar berkategori pelecehan seksual anak, bukan isi email lain yang dapat dikaitkan dengan aktivitas kriminal lainnya(misalnya menggunakan email untuk merencanakan pencurian, atau penyelundupan barang).
Sebelumnya, memang dikabarkan bahwa beberapa perusahaan internet telah bekerja dengan NCMEC untuk membuat database gambar-gambar berkategori pornografi anak. Masing-masing dari mereka diberi nomor numerik yang unik seperti sidik jari, yang dikenal sebagai "hash" di dunia teknologi. Ketika Google memindai Gmail atau web, gambar yang masuk kategori tersebut akan muncul. Jika Google menemukan satu, secara hukum berkewajiban untuk melaporkannya.
Chris Hoofnagle (direktur program privasi informasi di Berkeley Center for Law & Teknologi), mengatakan kepada Business Insider, bahwa dengan kebijakan ini tidak perlu membuat pengguna Google "panik". Foto bayi lucu Anda bermain di sekitar di bak mandi tidak akan berada dalam database yang dan tidak akan ditandai "hash" oleh Google. Jadi email yang berisi gambar anak Anda di bak mandi itu yang dikirimkan melalui email ke nenek Anda tidak akan menyebabkan Gmail melaporkan Anda kepada pihak berwenang.
Demikian juga, teknik pencarian semacam ini tidak dapat dengan mudah diterjemahkan ke tipe kejahatan lainnya seperti dengan kata kunci pencarian seperti "pembunuhan," "membunuh," "dicuri" atau "bom."
Kebijakan teknologi hash yang dikembangkan di layanan Google ini juga kabarnya akan segera diterapkan di Facebook
Sekian berita Smartphone terbaru dari kami mengenai Ini Alasan Utama Google Sadap Gmail. Harapan kami semoga artikel seputar Smartphone yang berjudul Ini Alasan Utama Google Sadap Gmail ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Ragam Smartphone untuk mendapatkan berita seputar Smartphone setiap harinya.
